PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL
Kearifan Lokal adalah gagasan
yang berasal dari kebijaksanaan masyarakat setempat. Kebijaksanaan yang ada
dimasyarakat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam dan sosial, hal ini
menyebabkan kearifan lokal yang terdapat disetiap daerah berbentuk
berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk bertahan hidup.
CONTOH-CONTOH KEARIFAN LOKAL
1. Upacara Wiwitan, merupakan upacara
masyarakat Jawa sebelum panen padi. Pengajaran yang terdapat pada upacara ini
untuk membiasakan memilih benih unggul buatannya sendiri sebelum dilakukan
pemanenan padi yang akan diperjualbelikan atau konsumsi bagi keberlanjutan
usaha tani. (Kearifan lokal ini masih dipakai didaerah-daerah Jawa)
![]() |
Gambar: Warga Sidorejo Gelar Upacara Wiwitan Panen |
2. Punden, merupakan sebuah hutan lebat
dan disampingnya makam. Segala jenis tanaman yang tumbuh di punden tidak boleh
diganggu keberadaannya kecuali untuk dilestarikan dan dikembangkan. Punden
biasanya memberi manfaat pada kelestarian sumber air dan ketersediaan plasma
nutfah lokal. (Kearifan Lokal ini sudah
jarang dimunculkan oleh masyarakat Jawa sendiri yang sudah tergerus oleh
Modernisasi perkotaan, hal seperti ini bahkan mulai ditinggalkan oleh
masyarakat tradisional Jawa)
3. Pantangan membakar tanaman kelor,
larangan seperti ini tumbuh dalam masyarakat jawa. Pengajarannya secara ilmiah
membuktikan ternyata tanaman kelor akan kehilangan unsur hara penyubur daun
bila dibakar. (Kearifan lokal ini mulai terabaikan)
4. Te Aro Newaek Lako (Alam adalah Aku) Sebuah kepercayaan
didaerah Papua yang menganggap Gunung Erstberg dan Grasberg sebagai Kepala mama,
tanah dianggap sebagai bagian dari hidup manusia. Dengan demikian maka
pemanfaatan sumber daya alam akan dikelola secara hati-hati. (Kearifan lokal ini mulai sangat tertanam dengan kuat dimasyarakat adat Papua)
5. Mitos Hutan, Masyarakat Kasepuhan
Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara
tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak
diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat. (Kearifan lokal ini masih dipakai didaerah-daerah Jawa)
6. Silih asah, SilihAsuh, Silih Asih, adalah falsafah hidup dalam kultur
masyarakat Sunda. Silih Asah dimaknai untuk saling mengembangkan diri
dan memperkaya satu sama lain dengan khasanah pengetahuan dan teknologi untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri dan kritis. Silih Asuh sebagai makna
kesetaraan di antara satu sama lain. Silih
Asih berarti wujud komunikasi yang menyerap semangat ketuhanan dan
kemanusiaan untuk memunculkan moralitas egaliter (persamaan). (Kearifan lokal jenis ini mulai terabaikan)
No comments:
Tulis komentar