Sunday, April 17, 2016

Peninggalan Sejarah Indonesia Bercorak Islam

 



Masih ingatkah kamu tentang sejarah kerajaan Majapahit yang masyur itu? Apakah penyebab kemundurannya? Salah satu penyebab kemundurannya adalah kuatnya perkembangan Islam di Nusantara. Perkembangan Islam ini membuat wilayah-wilayah pendudukan kerajaan Hindu-Buddha berani melepaskan diri dan bahkan mendirikan kerajaan-kerajaan bercorak Islam. Lalu kapan Islam mulai masuk ke Nusantara? Siapa pula yang membawanya? Dan Mengapa Perkembangannya sangat kuat?

Islam adalah salah satu agama yang ada di dunia, yang berasal dari Jazirah Arab. Agama ini berkembang pada tahun 622 M. Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang merupakan manusia paling berpengaruh hingga saat ini, hal ini dapat dilihat dari para pemeluk Islam yang sangat memuliakan dan mengamalkan ajaran Nabi-nya. Penyebaran Islam sampai ke Persia, India, dan bahkan Andalusia, di Spanyol. Abad 7 merupakan awal kedatangan para pedagang Islam yang nantinya menyebarkan agama ini ke seluruh Nusantara. Inilah salah satu sarana yang mendorong pesatnya perkembangan Islam di Nusantara. Sementara dari aspek sosial dengan datangnya Islam maka tidak ada lagi pembeda (sistem kasta) dimasyarakat.

Para pendiri kerajaan Islam adalah penguasa-penguasa wilayah yang sebelumnya menjadi bawahan kerajaan Hindu-Buddha. Setelah kedatangan Islam, mereka kemudian memeluk Islam dan mendirikan kerajaan baru, contohnya adalah Kerajaan Demak. Beberapa kerajaan Islam pada masa lalu bahkan masih ada hingga saat ini. Meskipun fungsi kerajaan saat ini bukan lagi pemegang kekuasaan pemerintahan.

Dimasa sekarang kerajaan berguna sebagai cagar budaya. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain, Kesunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Paku Alaman Yogyakarta, dan Pura Mangkunegaran di Surakarta. Keempat kerajaan tersebut merupakan pecahan kerajaan Mataram Islam. Ada juga Kraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon. 

Banyaknya kerajaan-kerajaan Islam menjadi bukti kisah panjang perkembangan Islam di Nusantara. Banyak peninggalannya yang masih ada hingga kini, antara lain;

1.       Masjid
Masjid adalah tempat suci ibadah umat Islam. Islam datang bukan berdasarkan paksaan inilah yang membuat banyak pengaruh Peninggalan Hindu menjadi bagian dari kebudayaan Islam di Indonesia. Aksitektur Hindu, misalnya tetap dipertahankan dan mewarnai beberapa Masjid besar Islam.
a)  Masjid Baiturahman, (Kerajaan Aceh) dibangun oleh Sultan Iskandar Muda.
b)  Masjid Raya Medan, (Kerajaan Deli) dibangun oleh Sultan Alrasyid Perkasa Alam.
c)  Masjid Raya Banten, (Kerajaan Banten) dibangun oleh Lucas Cardeel yang kemudian mendapat gelar Pangeran Wiraguna.
d)  Masjid Demak, (Kerajaan Demak) dibangun oleh Wali Songo.
e)  Masjid Agung Yogyakarta, (Kesultanan Yogyakarta) dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I.

2.       Seni Sastra dan Seni Musik
Masuknya pengaruh Islam juga mendorong perkembangan seni sastra dan  seni musik dalam masyarakat. Membuat Patung adalah tradisi masyarakat terdahulu yang dihilangkan oleh Islam termasuk di Nusantara. Sebagai gantinya kemudian berkembang seni Kaligrafi Islam. Ornamen ukiran bermotif tumbuhan, seperti bunga teratai, yang sudah ada sejak masa pra-Islam juga tetap dipertahankan.
Seni yang banyak digunakan untuk menarik masyarakat agar memeluk Islam adalah seni Seni Sastra dalam bentuk hikayat, syair, atau suluk. Seni sastra ini umumnya berisikan kisah, nasihat, atau pujian. Misalnya, didaerah Melayu dikenal Syair Ken Tambuhan, Syair Panji Semirang, Hikayat Raja-raja Pasai, dan Hikayat Salasilah Perak. Di Jawa dikenal kitab suluk. Suluk adalah kitab-kitab yang menceritakan soal tasawuf. Misalnya, Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, Suluk Malang Sumirang. Salah satu pembuat suluk yang terkenal adalah Hamzah Fansuri. Suluk karyanya antara lain Syair Perahu dan Syair Si Burung Pingai.
Adapun hikayat yang terkenal adalah hikayat yang ditulis oleh Amir Hamzah. Hikayat tersebut berasal dari persia yang masuk ke Indonesia bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Jawa. Hikayat ini termasuk hasil kesustraan tertua di daerah Melayu. Di Jawa, hikayat karya Amir Hamzah disadur menjadi Serat Menak (Amir Hamzah disebut Wong Agung Manak). Inti hikayat ini mengisahkan permusuhan Amir Hamzah dengan mertuanya yang belum memeluk Islam, yaitu Raja Nursewan dan Madayin.

3.       Istana
a)  Istana Maemun, (Kerajaan Deli) dibangun oleh Sultan Alrasyid Perkasa Alam pada tanggal 26 Agustus 1888.
b)  Istana Siak Sri Indrapura, (Kerajaan Melayu Riau) dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syarifuddin.
c)  Istana Raja Goa di Sulawesi Selatan.
d)  Istana Klungkung di Bali.
e)  Keraton Yogyakarta, (Kesultanan Yogyakarta) dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I.
f)  Keraton Kasunanan Surakarta, (Kasunanan Surakarta)
g)  Keraton Mangkunegaraan Surakarta, (Mangkunegaraan Surakarta)
h)  Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman Cirebon.

4.       Makam
Makam ini adalah bukti peninggalan Islam yang hanya diperuntukan menjadi bagian dari cagar budaya bangsa Indonesia. Ada makam para Raja dan ada pula makam para Ulama Islam yang berjasa menyebarkan agama Islam ke Nusantara.
a)  Makam raja-raja Aceh di Kampung Geudong, Kabupaten Aceh Utara.
b)  Makam raja-raja Mataram di Imogiri Yogyakarta.
c)  Makam Raja Demak dilingkungan Masjid Demak.
d)  Makam Sunan Giri di Gresik.
e)  Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik.
f)  Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak.
g)  Makam Sunan Gunung Jati  di Cirebon.
h)  Makam raja-raja Banten.
i)  Makam raja-raja Bugis di Watang Languru, Katangka, Sulawesi Selatan.
j)  Makam raja-raja Goa di Sulawesi Selatan.
k)  Makam Malikus Saleh di Nangroe Aceh Darussalam.

5.       Budaya
Pada zaman penyebaran Islam di Nusantara, budaya menjadi salah satu media dakwah. Contohnya penggunaan budaya sebagai dakwah adalah kesenian tradisional wayang kulit. Para wali menggunakan kesenian ini untuk menyebarkan ajaran Islam pada masyarakarat.
a)  Upacara Sekaten yang dilakukan masyarakat di Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon. Sekaten merupakan upacara peringatan lahirnya Nabi Muhammad saw. Upacara ini dilakukan setiap tanggal 12 Rabiul Awal.
b)  Budaya Dhug Dher yang dilakukan masyarakat Semarang untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
c)  Upacara Grebeg Besar di Demak yang dilakukan setiap perayaan Hari Raya Idul Adha.
d)  Pesta Tabuik yang dilakukan masyarakat Sumatera Barat untuk mengenang cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husen dalam membela Islam.
e) Grebeg Syawalan yang dilakukan setiap tanggal 7 Syawal.
Cara cerdik ini menjadi salah satu faktor mudah diterimanya Islam di Nusantara. Sayangnya kini budaya justru dijadikan sebagian penguasa untuk mendapatkan suara bukannya kebutuhan masyarakat, dan dewasa ini banyak orang lebih mengamalkan budaya tanpa melihat aspek ajaran agama bahkan yang lebih parahnya baik budaya dan Islam itu sendiri mulai tidak diperhatikan lagi oleh sebagian masyarakat Indonesia. Baiknya kita semua sadar akan perilaku diri dan lingkungan sekitar kita.
6.       Pendidikan
Tradisi kehidupan Islam dapat dipertahankan melalui pendidikan seperti pesantren. Di pesantren para siswa diasramakan. Di sana mereka medapat pendidikan agama dan belajar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dunia, seperti cara bertani, berwiraswasta, dan berdagang. Inilah harta paling berharga umat Islam hingga saat ini, Islam sangat mewajibkan umatnya untuk menuntut Ilmu dan hal ini dijawab lewat Pesantren – pesantren yang sudah banyak melahirkan para pendiri bangsa.


 

BACA & LIHAT..JUGA


 

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Tulis komentar