Masih ingatkah kamu tentang sejarah kerajaan Majapahit
yang masyur itu? Apakah penyebab kemundurannya? Salah satu penyebab
kemundurannya adalah kuatnya perkembangan Islam di Nusantara. Perkembangan
Islam ini membuat wilayah-wilayah pendudukan kerajaan Hindu-Buddha berani
melepaskan diri dan bahkan mendirikan kerajaan-kerajaan bercorak Islam. Lalu
kapan Islam mulai masuk ke Nusantara? Siapa pula yang membawanya? Dan Mengapa
Perkembangannya sangat kuat?
Islam adalah salah satu agama yang ada di dunia, yang berasal
dari Jazirah Arab. Agama ini berkembang pada tahun 622 M. Agama Islam dibawa
oleh Nabi Muhammad Saw yang merupakan manusia paling berpengaruh hingga saat
ini, hal ini dapat dilihat dari para pemeluk Islam yang sangat memuliakan dan
mengamalkan ajaran Nabi-nya. Penyebaran Islam sampai ke Persia, India, dan
bahkan Andalusia, di Spanyol. Abad 7 merupakan awal kedatangan para pedagang
Islam yang nantinya menyebarkan agama ini ke seluruh Nusantara. Inilah salah
satu sarana yang mendorong pesatnya perkembangan Islam di Nusantara. Sementara
dari aspek sosial dengan datangnya Islam maka tidak ada lagi pembeda (sistem
kasta) dimasyarakat.
Para pendiri kerajaan Islam adalah penguasa-penguasa
wilayah yang sebelumnya menjadi bawahan kerajaan Hindu-Buddha. Setelah
kedatangan Islam, mereka kemudian memeluk Islam dan mendirikan kerajaan baru,
contohnya adalah Kerajaan Demak. Beberapa kerajaan Islam pada masa lalu bahkan
masih ada hingga saat ini. Meskipun fungsi kerajaan saat ini bukan lagi
pemegang kekuasaan pemerintahan.
Dimasa sekarang kerajaan berguna sebagai cagar budaya.
Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain, Kesunanan Surakarta, Kesultanan
Yogyakarta, Paku Alaman Yogyakarta, dan Pura Mangkunegaran di Surakarta.
Keempat kerajaan tersebut merupakan pecahan kerajaan Mataram Islam. Ada juga
Kraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon.
Banyaknya kerajaan-kerajaan Islam menjadi bukti kisah
panjang perkembangan Islam di Nusantara. Banyak peninggalannya yang masih ada
hingga kini, antara lain;
1.
Masjid
Masjid adalah tempat suci ibadah umat Islam. Islam datang bukan
berdasarkan paksaan inilah yang membuat banyak pengaruh Peninggalan Hindu
menjadi bagian dari kebudayaan Islam di Indonesia. Aksitektur Hindu, misalnya
tetap dipertahankan dan mewarnai beberapa Masjid besar Islam.
a) Masjid
Baiturahman, (Kerajaan Aceh) dibangun oleh Sultan Iskandar Muda.
b) Masjid Raya
Medan, (Kerajaan Deli) dibangun oleh Sultan Alrasyid Perkasa Alam.
c) Masjid Raya
Banten, (Kerajaan Banten) dibangun oleh Lucas Cardeel yang kemudian mendapat
gelar Pangeran Wiraguna.
d) Masjid Demak,
(Kerajaan Demak) dibangun oleh Wali Songo.
e) Masjid Agung
Yogyakarta, (Kesultanan Yogyakarta) dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I.
2.
Seni Sastra dan Seni Musik
Masuknya pengaruh Islam juga mendorong perkembangan seni sastra
dan seni musik dalam masyarakat. Membuat
Patung adalah tradisi masyarakat terdahulu yang dihilangkan oleh Islam termasuk
di Nusantara. Sebagai gantinya kemudian berkembang seni Kaligrafi Islam.
Ornamen ukiran bermotif tumbuhan, seperti bunga teratai, yang sudah ada sejak
masa pra-Islam juga tetap dipertahankan.
Seni yang banyak digunakan untuk menarik masyarakat agar memeluk
Islam adalah seni Seni Sastra dalam bentuk hikayat, syair, atau suluk. Seni
sastra ini umumnya berisikan kisah, nasihat, atau pujian. Misalnya, didaerah
Melayu dikenal Syair Ken Tambuhan, Syair Panji Semirang, Hikayat Raja-raja
Pasai, dan Hikayat Salasilah Perak. Di Jawa dikenal kitab suluk. Suluk adalah
kitab-kitab yang menceritakan soal tasawuf. Misalnya, Suluk Sukarsa, Suluk
Wujil, Suluk Malang Sumirang. Salah satu pembuat suluk yang terkenal adalah
Hamzah Fansuri. Suluk karyanya antara lain Syair Perahu dan Syair Si Burung
Pingai.
Adapun hikayat yang terkenal adalah hikayat yang
ditulis oleh Amir Hamzah. Hikayat tersebut berasal dari persia yang masuk ke
Indonesia bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Sumatera, Semenanjung
Malaya, dan Jawa. Hikayat ini termasuk hasil kesustraan tertua di daerah
Melayu. Di Jawa, hikayat karya Amir Hamzah disadur menjadi Serat Menak (Amir
Hamzah disebut Wong Agung Manak). Inti hikayat ini mengisahkan permusuhan Amir
Hamzah dengan mertuanya yang belum memeluk Islam, yaitu Raja Nursewan dan
Madayin.
3.
Istana
a) Istana Maemun,
(Kerajaan Deli) dibangun oleh Sultan Alrasyid Perkasa Alam pada tanggal 26
Agustus 1888.
b) Istana Siak
Sri Indrapura, (Kerajaan Melayu Riau) dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul
Jalil Syarifuddin.
c) Istana Raja
Goa di Sulawesi Selatan.
d) Istana
Klungkung di Bali.
e) Keraton
Yogyakarta, (Kesultanan Yogyakarta) dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I.
f) Keraton
Kasunanan Surakarta, (Kasunanan Surakarta)
g) Keraton
Mangkunegaraan Surakarta, (Mangkunegaraan Surakarta)
h) Keraton
Kasepuhan dan Keraton Kanoman Cirebon.
4.
Makam
Makam ini adalah bukti peninggalan Islam yang hanya diperuntukan menjadi
bagian dari cagar budaya bangsa Indonesia. Ada makam para Raja dan ada pula
makam para Ulama Islam yang berjasa menyebarkan agama Islam ke Nusantara.
a) Makam raja-raja Aceh di
Kampung Geudong, Kabupaten Aceh Utara.
b) Makam raja-raja Mataram di
Imogiri Yogyakarta.
c) Makam Raja Demak
dilingkungan Masjid Demak.
d) Makam Sunan Giri di
Gresik.
e) Makam Maulana Malik
Ibrahim di Gresik.
f) Makam Sunan Kalijaga di
Kadilangu, Demak.
g) Makam Sunan Gunung
Jati di Cirebon.
h) Makam raja-raja Banten.
i) Makam raja-raja Bugis di
Watang Languru, Katangka, Sulawesi Selatan.
j) Makam raja-raja Goa di
Sulawesi Selatan.
k) Makam Malikus Saleh di
Nangroe Aceh Darussalam.
5.
Budaya
Pada zaman penyebaran Islam di Nusantara, budaya menjadi salah satu
media dakwah. Contohnya penggunaan budaya sebagai dakwah adalah kesenian
tradisional wayang kulit. Para wali menggunakan kesenian ini untuk menyebarkan
ajaran Islam pada masyarakarat.
a) Upacara Sekaten yang dilakukan masyarakat di
Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon. Sekaten merupakan upacara peringatan
lahirnya Nabi Muhammad saw. Upacara ini dilakukan setiap tanggal 12 Rabiul
Awal.
b) Budaya Dhug Dher yang dilakukan masyarakat
Semarang untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
c) Upacara Grebeg Besar di
Demak yang dilakukan setiap perayaan Hari Raya Idul Adha.
d) Pesta Tabuik yang dilakukan masyarakat Sumatera
Barat untuk mengenang cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husen dalam membela Islam.
e) Grebeg Syawalan yang dilakukan setiap tanggal 7 Syawal.
Cara cerdik ini menjadi salah satu faktor mudah diterimanya Islam di
Nusantara. Sayangnya kini budaya justru dijadikan sebagian penguasa untuk
mendapatkan suara bukannya kebutuhan masyarakat, dan dewasa ini banyak orang
lebih mengamalkan budaya tanpa melihat aspek ajaran agama bahkan yang lebih
parahnya baik budaya dan Islam itu sendiri mulai tidak diperhatikan lagi oleh
sebagian masyarakat Indonesia. Baiknya kita semua sadar akan perilaku diri dan
lingkungan sekitar kita.
6.
Pendidikan
Tradisi kehidupan Islam dapat dipertahankan melalui pendidikan
seperti pesantren. Di pesantren para siswa diasramakan. Di sana mereka medapat
pendidikan agama dan belajar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan
dunia, seperti cara bertani, berwiraswasta, dan berdagang. Inilah harta paling
berharga umat Islam hingga saat ini, Islam sangat mewajibkan umatnya untuk
menuntut Ilmu dan hal ini dijawab lewat Pesantren – pesantren yang sudah banyak
melahirkan para pendiri bangsa.
![](file:///C:\DOCUME~1\PERUMN~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
BACA & LIHAT..JUGA
![]() |
No comments:
Tulis komentar